harga lisplang kayu betawi, 085692692540

PT ADI RAHMA HARAPAN JAYA 085692692540
 

 Jl. Ciledug Raya No.53, Rt.6/Rw.4, 
Petukangan Utara, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12270




harga lisplang kayu betawi, 085692692540

PT ADI RAHMA HARAPAN JAYA

 perusahaan kami bergerak di bidang property meliputi interior Dan eksterior diantaranya lain, GRC krawangan, GRC relief, GRC panel, GRC clading, GRC kubah, GRC lisplang, GRC ornamen, vent-block (roster beton) dll. proyek yg perusahaan kami tangani banyak didiantaranyanya masjid, pesantren, restoran, hotel, cluster, perkantoran, rumah, ruko, gedung dll.






lisplang yang dijual di pasaran sendiri terdapat dalam berbagai motif dan ukuran yang bervariasi.Selain jenis lisplang polos, masyarakat sendiri juga sudah disediakan lispalang serat kayu minimalis. Harga lisplang grc motif kayu sendiri sudah pasti lebih mahal daripada lisplang polos biasa. Selain lebih kuat, lisplang yang seperti ini sudah pasti akan membuat penampilan bangunan terlihat lebih unik dan minimalis.

Selain lispang grc, di pasaran sendiri juga sudah dijual banyak jenis lisplang cor. Harga lisplang cor sendiri juga tergantung type atau jenis itu sendiri. Ada lisplang cor motif ukir dan ada lisplang cor polos biasa. Umumnya ukuran lisplang beton standar sendiri ialah 20 cm x 200 cm. Adapun ukuran lisplang dengan lebar 40 cm x 200 cm yang juga tersedia di pasaran.
Untuk pemesanan atau info lebih lanjut bisa hubungi 085692692540 NOVI, telp 085692692540 atau datang langsung ke Jl. Raya Ciedug No.53, Petukangan Utara, Pesanggrahan, RT.1/RW.1, Petukangan Utara, Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12260. model profil lisplang depan rumah,model profil rumah mewah,model lisplang modern,model lisplang teras rumah,profil teras rumah,model lisplang teras minimalis,model lisplang rumah terbaru,model lisplang kayu







Rumah Betawi Terbagi Menjadi 2 Jenis Lho!


Pasti kamu sering mendengar ada sebagian yang menyebut Rumah Kebaya, Rumah Bapang, atau Rumah Gudang sebagai nama dari rumah asli suku Betawi. Ketiganya sama-sama sebutan untuk rumah tradisional Betawi. Rumah Kebaya dan Rumah Bapang merujuk pada satu jenis rumah Betawi yang sama, hanya penamaannya saja yang berbeda. Sedangkan Rumah Gudang adalah jenis tersendiri yang agak berbeda dari dua rumah sebelumnya.
Panggilan Rumah Kebaya untuk rumah Betawi terinsipirasi dari salah satu pakaian nasional Indonesia. Disebut dengan Rumah Kebaya karena bentuk atapnya menyerupai pelana yang dilipat dan apabila dilihat dari samping akan tampak  lipatan-lipatan yang terlihat seperti lipatan kebaya.
Sekilas bentuk Rumah Kebaya memang mirip dengan Rumah Joglo. Namun, jika dilihat secara saksama, keduanya sangat berbeda. Salah satu perbedaannya terlihat dari atap rumah. Rumah Joglo atapnya tidak menyerupai pelana layaknya lipatan, tetapi menyerupai perahu terbalik.
Sementara itu, Rumah Gudang merupakan salah satu tipe rumah Betawi yang umumnya ditemukan di daerah pedalaman, terutama pada zaman dulu. Ciri khas rumah Betawi tipe Gudang ini adalah denah berbentuk segiempat yang memanjang ke belakang. Atapnya berbentuk pelana dengan struktur yang tersusun dari kerangka kuda-kuda. Selain itu, atap rumah Betawi tipe Gudang juga memiliki perisai yang ditambahkan jurai.

Berbagai Ukiran di Rumah Betawi Punya Makna Filosofis

Rumah Betawi tidak lengkap tanpa adanya ornamen ukiran Betawi. Siapa sangka berbagai jenis ukiran di rumah Betawi memiliki makna filosofis? Terdapat banyak motif ukiran pada rumah Betawi yang masing-masing memiliki makna filosofisnya tersendiri.
Dimulai dari ukiran bunga matahari. Ukiran ini biasa terletak pada bagian atas pintu ruang tamu rumah Betawi yang melambangkan bahwa kehidupan pemilik rumah harus menjadi inspirasi bagi masyarakat sekitar. Ukiran bunga matahari juga bermakna sebagai penerang yang akan menerangi pikiran dan hati para penghuni rumah Betawi, sebagaimana matahari sendiri identik sebagai sumber kehidupan dan terang.
Terdapat pula motif ukiran bunga melati yang umumnya diaplikasikan pada tiang rumah Betawi. Tidak hanya cantik, ukiran ini juga merupakan petuah yaitu pemilik rumah Betawi harus memiliki hati atau perasaan yang harum selayaknya aroma wangi bunga melati yang sedang mekar.
Ukiran lain yang biasa kamu temukan pada rumah Betawi adalah ukiran bunga tapak dara yang memiliki makna pengharapan agar semua penghuni rumah Betawi selalu sehat, sebagaimana bunga tapak dara sendiri pada zaman dahulu sering dimanfaatkan oleh masyarakat Betawi untuk mengobati berbagai penyakit seperti batu ginjal, anemia, hingga diabetes.
Selain itu, kamu juga dapat menemui ukiran motif tumpal atau gunungan pada rumah Betawi. Ukiran ini melambangkan kekuatan alam yang terdiri dari makrokosmos (semesta), mikrokosmos (manusia), dan metakosmos (alam ghaib).
Masih banyak lagi bentuk ukiran yang ada pada rumah Betawi, misalnya ukiran bunga mawar yang bermakna kesetiaan, bunga cempaka yang bermakna keanggunan, bunga Kim Hong yang bermakna keuletan, burung merak yang bermakna kemegahan, serta binatang rusa yang bermakna tanggap dan lincah.

Teras Rumah Betawi Selalu Luas dan Berpagar

Rendah

 

Hal unik lainnya dari rumah Betawi adalah adanya pendopo atauTeras ini dilengkapi dengan meja dan kursi kayu yang digunakan untuk menjamu para tamu atau untuk sekadar duduk bercengkrama bersama di waktu sore. Secara filosofis, bagian teras yang luas di rumah Betawi menunjukkan bahwa masyarakat Betawi sangat terbuka pada tamu atau pada orang-orang baru. Mereka bersifat pluralis dan bisa menerima perbedaan-perbedaan sebagai bentuk keragaman budaya bangsa.
Di sekeliling teras depan rumah Betawi, kamu juga akan menemukan pagar dengan ukuran tinggi kira-kira 80 cm dan tebal antara 3-5 cm yang terbuat dari bahan dasar kayu. Pagar ini merupakan perwujudan bahwa orang Betawi akan membatasi dari dari hal-hal yang negatif, terutama dalam sisi keagamaan.
Jakarta sebagai kota pelabuhan yang besar sejak dahulu menjadi pintu masuk bagi berbagai kebudayaan dari berbagai penjuru dunia. Banyaknya budaya yang dibawa oleh pendatang perlu disaring berdasarkan keyakinan beragama. Masyarakat Betawi akan meninggalkan budaya yang buruk dan cenderung akan menghargai bahkan mengikuti budaya yang baik.
Selain itu pagar yang biasa disebut sebagai Langkan ini hanya menyisakan bukaan pada bagian depan yang berbatasan langsung dengan halaman depan rumah saja. Hal ini menyimpan pesan bahwa dalam bertamu, etika yang baik menurut masyarakat Betawi adalah harus masuk melewati bagian halaman depan rumah. Sebab, ketika bertamu lewat belakang atau samping rumah, bagi masyarakat Betawi dianggap  kurang sopan.

Pola Bukaan Rumah Betawi Simetris



Pola simetris yang dimiliki oleh rumah khas suku Betawi sangat mempengaruhi pola bukaan pada arsitektur rumah Betawi. Dengan mudah hal ini dapat dilihat pada letak pintu masuk dari halaman ke ruang depan, dari ruang depan ke ruang tengah, dan dari ruang tengah ke ruang belakang yang umumnya membentuk garis sumbu abstrak dari depan ke belakang.

Lisplang Gigi Balang


Ornamen gigi balang merupakan hiasan berupa papan kayu berbentuk segitiga terbalik berjajar yang terpasang pada bagian lisplang rumah Betawi. Penamaan gigi balang sendiri diambil dari frasa gigi belalang. Hal tersebut dikarenakan ornamen yang satu ini sepintas menyerupai gigi belalang.
Ornamen gigi balang pada rumah Betawi melambangkan bahwa hidup masyarakat Betawi harus selalu jujur, rajin, ulet dan sabar sebagaimana belalang yang hanya bisa mematahkan batang tanaman jika dikerjakan secara ulet, terus menerus, dan biasanya dalam tempo waktu lama.





Jika Anda Berminat Silahkan Kontak Kami 085692692540
Atau Langsung Datang Ke Kantor
Jl. Ciledug Raya No.53, Rt.6/Rw.4,
Petukangan Utara, Kec. Pesanggrahan, Kota Jakarta Selatan, Daerah
Khusus Ibukota Jakarta 12270

Komentar

Postingan populer dari blog ini

lisplang betawi grc, 085692692540